Rishela's Blog

kereta nirwana sang senja

Pantaskah?

Di ruang itu aku sibuk memeluk dan memperhatikan senyumanmu,

Raut itu selalu mampu menyejukkan cemasku,

Renyah tawa itu yang mampu menyemangatiku,

Tak kupugkiri diam-diam aku tersipu melihat tingkahmu…

 

Namun, esok menyambutku dengan gusar,

Tak ada lagi raut ceria itu,

Tak ada lagi renyah tawa itu…

 

Dia pergi…

Berjejak rindu kupeluk pilu…

 

Pantaskah kumarah?

Pantaskah kugundah?

Pantaskah kumerajuk menangisi kepergianmu?

 

Sedang jemarimu pun tak pernah tersentuh olehku,

Sedang tubuhmu pun mampu kudekap dari alam khayalku,

 

Sesak menyerbu sadarku,

Aku benci…

Aku ingin kembali ke masa itu…

Aku tak ingin sadar merengkuhmu jauh dariku…

Aku tak ingin waras ini melenyapkanmu dari imajiku…

 

Pantaskah kumeraung untuk kesembuhan yang kurengkuh, setelah hampir separuh windu aku habiskan di ruang observasi ini…

Berpuluh pertanyaan tak habis dilontarkan padaku, memancing jiwaku kembali menyentuh alam sadarku…

Beratus cara digunakan dokter itu untuk memulihkanku…

 

Mereka berhasil…!!!

Mereka berhasil memisahkan kita, sayang…

Aku benci itu…

No comments yet»

Leave a comment